Syaiful

kita hidup untuk belajar, membaca berbagai kedaan dalam kehidupan. literasi hidup......

Selengkapnya
Navigasi Web

Terkadang kehidupan menolaknya. Terakhir-

Handphone ibu Mid berdering. Nyonya Gui menelpon...

Awalnya ibu Mid merasa tenang. Ibu Mid berfikir mungkin nyonya Gui hanya ingin menanyakan keadaan di rumah. Situasi kembali tegang karena nyonya Gui memberitakan bahwa mereka kembali ke rumah malam ini dan akan tiba sebentar lagi. Nyonya Gui dan keluarga tidak jadi berkemah karena di tempat perkemahan hujan lebat, sehingga tidak ada kegiatan di tempat perkemahan. Nyonya Gui meminta ibu Mid membuat mie instan buat mereka yang akan dimakan setelah mereka sampai.

Mid dan keluarganya segera membersihkan sisa makanan di meja tamu. Tapi nyonya Gui dan keluarga telah masuk rumah sebelum mereka sempat bersembunyi. Terpaksa mereka bersembunyi di meja ruang tamu.

Suasana semakin tegang karena tuan Jui dan nyonya Gui beristirahat sejenak di ruang tamu. Sementara anak-anak mereka, Yar dan Tem kembali ke kamar masing-masing. Mid, ayah dan Tie berusaha tidak bergerak di bawah meja. Jika mereka bergerak, maka tamatlah riwayat mereka.

Tuan Jui dan nyonya Gui sempat berbicara tentang bagaimana bau badan ayah Mid yang sangat bau. Tuan Jui terkadang terpaksa menutup hidung ketika berada dalam mobil.

Ayah Mid tertegun dan menahan marah saat itu karena situasi yang tidang memungkinkan

Setelah beberapa lama menunggu, Tuan Jui dan nyonya Gui terlelap beberapa saat. Hal tersebut dimanfaatkan Mid, Tie dan ayah bergegas meninggalkan tempat tersebut.

keesokan pagi, suasana rumah tersebut berjalan seperti biasa. Mid mengajar Yar. Tie membimbing Ter melukis dan Ayah Mid mengantar tuan Jui ke kantor namun selalu memikirkan perkataan Tuan Jui.

Mid segera menemi ibunya di dapur. Ibu Mid meminta Mid untuk membawa makanan dan minuman ke ruang bawah tanah karena ibu Mid merasa khawatir mantan pembantu tesebut dan pembantunya kelaparan atau kehausan.

Perlahan Mid membuka pintu rahasia tersebut dan mengendap masuk. Mid kaget ternyata mantan pembantu tesebut tida ada di tempat. Mid kemudian mencoba mencari, namun tidak menemukannya. Tiba-tiba sebuah pukulan keras membentur kepala membuat Mid tersungkur. Tanpa menunggu lama, mantan pembantu tesebut segera menaiki tangga menuju ke atas untuk memberi tahu nyonya Gui atas segala yang terjadi di rumah ini. Tapi, ketika mantan pembantu tesebut sudah hampir sampai, sebuah dorongan membuat dia terjatuh terguling, sehingga kepalanya terbentuk mengeluarkan darah. Dengan menahan kesakitan mantan pembantu tesebut mencoba berkomunikasi dengan suaminya yang masih terikat.Suaminya menangis melihat istrinya terluka dan tak bisa berbuat apa-apa.

Suasana kembali dikendalikan oleh Mid dan keluarganya. Mid kemudian ke atas dengan perasaan masih pusing. Setelah agak baikan, Mid kembali ke kamar Yar. Semua kembali berjalan seperti semula.

Di rumah, Mid selalu memikirkan keadaan yang terjadi. Mid selalu dihantui oleh mantan pembantu tesebut dan suaminya. Akhirnya Mid berencana ingin menyelesaikan masalah yang sudah terlalu kacau ini. Mid berencana ini mantan pembantu tesebut dan suaminya.

Tuan Gui dan keluarga mengadakan pesta kecil di rumahnya sebagai pengganti batalnya rencana perkemahan keluarganya. Tuan Gui mengundang beberapa keluarga dan temannya. Tidak ketinggal Mid dan keluarganya ikut diundang.

Hari itu semua terlihat bergembira, kecuali Mid dan keluarganya yang dilanda perasaan kacau balau. Mereka masih was-was akan keadaan mantan pembantu tesebut dan suaminya.

Saat memperoleh kesempatan, akhirnya Mid ke ruang bawah tanah untuk melakukan rencana menghabisi mantan pembantu tesebut dan suaminya. Betapa kagetnya dia melihat mantan pembantu tesebut telah tergeletak tak bernyawa akibat dorongan ibu Mid kemarin. Kemudian Mid segera mencari suami mantan pembantu tesebut. Namun kembali Mid mendapatkan hantaman keras di kepala bagian belakang. Hal itu membuat Mid bersimbah darah.

suami mantan pembantu tesebut segera ke atas mencari keluarga Mid. Tak ada seorang pun dia temui di dalam rumah. Ternyata mereka semua berada di taman, termasuk, keluarga Mid yang lainya. Suami mantan pembantu tesebut segera mengambil benda tajam di dapur untuk menghabisi mereka.

Suami mantan pembantu tesebut melihat Ayah Mid dan Tie di tengah-tengah pesta. Dia pun segera mengacungkan pisau untuk menghabisi siapa saja anggota keluarga Mid yang di temukan. Suasana menjadi ricuh. Semua orang berhamburan. Suami mantan pembantu tesebut berhasil menancapkan pisau ke dada perut Tie yang membuat Tie tersungkur dan meninggal. Setelah hendak menghabisi nyawa ibu Mid, namun takdir berkata lain. Justru suami mantan pembantu tesebut yang terbunuh.

Suasana bertambah kacau ketika Tem pingsan melihat semua kejadian. Tuan Jui pun berteriak memanggil ayah Mid agar membawa Tem segera ke rumah sakit. Namun ayah Mid tertegun melihat anaknya Tie sudah tak bernyawa lagi. Tuan Jui terus berteriak kepada ayah Mid. Karena suasana menjadi kacau, membuat ayah Mid menjadi kalap. Ucapan tuan Jui yang masih terngiang di kepalanya. Dengan sigap ayah Mid mengambil pisau dan segera menancapkannya diperut tuan Jui.

Tuan Jui pun tersungkur. Nyonya Gui juga pingsan.

Ayah Mid kemudian melarikan diri keluar rumah mengikuti para tamu yang juga berhamburan keluar pagar. sementara Mid dibawah ke rumah sakit. Mid menderita pendarahan cukup parah pada bagian kepala. Sementara ibu Mid terlepas dari hukuman membunuh karena berada dalam pembelaan diri. Tie tenang dalam guci kremasi.

Beberapa bulan berlalu, Mid sudah mulai baik dan kembali tinggal bersama ibunya. Sementara ayah Mid belum ditemukan. Mid selalu diintari polisi karena dicurigai menyembunyikan ayahnya. Namun seiring waktu berlalu, polisi sudah tidak mengikuti Mid lagi.

Nyonya Gui dan anaknya sekarang sudah pindah. Penghuni baru sudah menempati rumah tersebut.

Untuk mengingat masa lalu yang kelam tersebut. Terkadang Mid ke sebuah bukit. Dari bukit tersebut terlihat halaman bekas rumah Nyonya Gui. Sedikit juga tampak dapur dan tangga yang terhubung dengan garasi mobil. tangga yang unik dimana jika tuan Jui menaiki tangga. Maka nyala lampu akan mengikuti langkah tuan Jui.

Setiap senja, Mid selalu ke bukit itu. Mid masih memperhatikan lampu tersebut. Lama kelamaan, dia menemukan hal aneh dari lampu tersebut karena kedipannya memiliki pola tertentu.

Mid mulai tertegun. Dia pun segera membuka handphone. Alangkah kagetnya Mid. Ternyata itu adalah sandi Morse. Mid segera mempelajari sandi tersebut.

Mid melemas memaknai sandi Morse tersebut.

.- -.-- .- .... -... .- .. -.- -... .- .. -.- ... .- .--- .-

(ayah baik-baik saja)

*tamat*

Sinopsis film PARASITE

Dari cerita ini diambil hikmah:

“terkadang kita selalu merencakan sesuatu sesuai keinginan kita. Namun kita harus pahami bahwa yang menjadi penentu adalah kehidupan itu sendiri. Kehidupan akan menolak rencana kita jika memang itu bukan menjadi ketentuan kehidupan. Takdir adalah penentu.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren sinopsinya Pak terbw tegang terus bcnya.. hehe

31 May
Balas

Menegangkan pak... Salam literasi

31 May
Balas

Keren pak

31 May
Balas

Mantul cerita ne pak, slm literasi

31 May
Balas

Rencana dan keinginan memang kadang tak sejalan..sama dengan harapan dan kenyataan

31 May
Balas

Yap... filmnya keren kanda...

31 May

Oke kerenMantap

31 May
Balas

Maksih omYb

31 May
Balas



search

New Post